Contoh Laporan Stok Barang dan Cara Menyusunnya dengan Efektif

November 13, 2025 by
Contoh Laporan Stok Barang dan Cara Menyusunnya dengan Efektif
Ayub Widiarko


Laporan stok barang atau laporan persediaan merupakan salah satu dokumen penting yang mencatat jumlah, nilai, dan pergerakan barang di gudang selama periode tertentu. Dengan adanya laporan ini, perusahaan dapat mengetahui berapa banyak modal yang terikat pada persediaan. Selain itu, perusahaan juga bisa menentukan kapan waktu yang tepat untuk melakukan pemesanan ulang. Perusahaan juga bisa mendeteksi barang yang hilang, rusak, atau sudah tidak layak jual.

Pentingnya Laporan Stok Barang bagi Perusahaan

Fungsi utama dari laporan stok barang adalah sebagai catatan kuantitas dan sebagai dasar pengambilan keputusan dalam manajemen operasional dan keuangan. Dengan adanya data persediaan yang akurat, perputaran bisnis mampu menjaga keseimbangan antara ketersediaan barang dan efisiensi modal kerja. Dalam dunia bisnis, laporan stok barang memiliki peranan yang sangat penting dalam mendukung pengendalian biaya, perencanaan pembelian, dan penyusunan laporan keuangan. Hal ini termasuk juga perhitungan Harga Pokok Penjualan (HPP) atau Cost of Goods Sold (COGS).


Cara Menyusun Laporan Stok Barang secara Praktis dan Contohnya 

Berikut adalah tahapan menyusun laporan stok barang dengan efektif dan akurat. 

1. Tujuan dan Periode Pelaporan

Tahap awal penyusunnya adalah menentukan apakah laporan akan dibuat harian, mingguan, atau bulanan sesuai kebutuhan bisnis. 

2. Mengumpulkan Data Transaksi

Gabungkan semua data pembelian, penjualan, retur, dan hasil audit stok fisik dari gudang.

3. Menyesuaikan Format dan Indikator Kinerja (KPI)

Sesuaikanlah format laporan dengan fokus analisis. Misalnya berdasarkan kuantitas, nilai, atau kecepatan perputaran stok.

4. Melakukan Audit Fisik Secara Berkala

Langkah audit atau stock opname sangat penting dilakukan untuk mencocokkan catatan sistem dengan kondisi nyata barang di gudang. Bila terdapat selisih, buatlah adjustment report sebagai bukti koreksi.

5. Menggunakan Sistem Otomatisasi

Memanfaatkan software seperti Odoo, QuickBooks, Shopify, atau sistem ERP dapat membantu mengurangi kesalahan manual dan mempercepat proses pelaporan stok barang.


Berikut adalah contoh laporan stok barang yang dapat digunakan sebagai acuan. 


LAPORAN STOK BARANG PT SINAR NIAGA MAKMUR

Periode: 1–31 Oktober 2025
Tujuan: Mengetahui jumlah stok akhir, nilai persediaan, dan kecepatan perputaran barang selama periode bulan Oktober 2025.
Sumber data:

  1. Pembelian dari supplier (PT Kertas Jaya, PT Pena Nusantara)
  2. Penjualan kepada pelanggan (toko grosir dan e-commerce)
  3. Retur dan hasil audit fisik gudang

Format dan Indikator Kinerja (KPI)
Laporan ini menampilkan data dalam satuan kuantitas dan nilai (Rupiah), dengan indikator utama berupa perputaran stok dan selisih hasil audit.

Berikut ini rincian datanya:

  1. Pulpen Hitam (Kode: PL01)
    Satuan: Pcs
    Stok Awal: 200
    Barang Masuk: 100
    Barang Keluar: 150
    Stok Akhir: 150
    Harga per Unit: Rp 3.000
    Nilai Stok Akhir: Rp 450.000

    Catatan: Jumlah sesuai catatan, tidak ada selisih.

  2. Buku Tulis A5 (Kode: BK02)
    Satuan: Pcs
    Stok Awal: 300
    Barang Masuk: 200
    Barang Keluar: 250
    Stok Akhir: 250
    Harga per Unit: Rp 5.000
    Nilai Stok Akhir: Rp 1.250.000

    Catatan: Tidak ada selisih antara catatan dan hasil audit.

  3. Kertas HVS A4 (Kode: KR03)
    Satuan: Rim
    Stok Awal: 50
    Barang Masuk: 20
    Barang Keluar: 30
    Stok Akhir: 40
    Harga per Unit: Rp 45.000
    Nilai Stok Akhir: Rp 1.800.000

    Catatan: Ditemukan selisih sebanyak 2 rim pada hasil audit fisik.

  4. Map Plastik Folio (Kode: MP04)
    Satuan: Pcs
    Stok Awal: 100
    Barang Masuk: 50
    Barang Keluar: 90
    Stok Akhir: 60
    Harga per Unit: Rp 2.000
    Nilai Stok Akhir: Rp 120.000

    Catatan: Stok menurun cepat, perlu dipantau untuk pemesanan ulang.

    Total Nilai Stok Akhir: Rp 3.620.000


Audit Fisik (Stock Opname)

Tanggal Audit: 30 Oktober 2025
Hasil audit menunjukkan selisih kecil pada item Kertas HVS A4 sebanyak 2 Rim.
Telah dibuat Adjustment Report No. ADJ-1025-01 untuk koreksi sistem.
Penggunaan Sistem Otomatisasi

Seluruh data di atas dihasilkan melalui Odoo Inventory System, dengan fitur integrasi:

  1. Sinkronisasi otomatis antara pembelian, penjualan, dan gudang
  2. Laporan perputaran stok harian
  3. Peringatan reorder point (ROP)

Analisis Singkat

Barang dengan perputaran cepat: Map Plastik Folio (tingkat keluar 90%)
Barang dengan stok berlebih: Buku Tulis A5
Disarankan melakukan pemesanan ulang Pulpen Hitam jika stok turun di bawah 100 pcs.


Banyak perusahaan masa kini yang mengandalkan sistem ERP (Enterprise Resource Planning) untuk mengelola laporan stok barang secara otomatis. Sistem ini dapat mengintegrasikan seluruh proses bisnis dalam satu platform yang terhubung. Setiap transaksi seperti penerimaan barang, penjualan, atau retur, dapat langsung diperbarui data stoknya oleh sistem secara real-time. Dengan menyusun laporan stok barang secara sistematis, melakukan audit berkala, dan memanfaatkan sistem ERP, perusahaan dapat memantau setiap pergerakan barang yang tercatat dengan akurat. Hasilnya, keputusan bisnis menjadi lebih tepat dan membantu pertumbuhan jangka panjang.