GMP atau Good Manufacturing Practices (Praktik Manufaktur yang Baik) sangat penting untuk operasi apabila membuat produk yang sensitif serta diatur. Oleh karena itu, definisi GMP dan komponennya harus diketahui untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Memastikan kualitas serta keamanan produk merupakan hal yang paling penting dalam industri, seperti kosmetik dan farmasi di mana produsen harus mematuhi standar ketat yang mengatur setiap aspek produksi. Salah satu standar yang dimaksud adalah GMP atau Good Manufacturing Practices.
Definisi GMP
Menurut definisi GMP, GMP merupakan akronim dari Good Manufacturing Practices atau Praktik Manufaktur yang Baik. Ini merupakan sebuah sistem yang memastikan produk manufaktur, seperti halnya kosmetik, makanan, serta produk farmasi, dikontrol serta diproduksi secara konsisten sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan sebelumnya. GMP memeriksa serta mencakup setiap aspek proses manufaktur untuk mencegah risiko yang bisa membahayakan produk, seperti pemalsuan, kontaminasi silang, serta kesalahan pelabelan. Penerapan GMP bisa menghindari denda, penarikan produk, serta hukuman penjara, dan dapat membantu mengurangi pemborosan serta kerugian. Penerapan GMP secara keseluruhan melindungi perusahaan serta konsumen dari kejadian negatif yang berkaitan dengan keamanan pangan. Fokus GMP bukan hanya pada jaminan kualitas akhir produk itu sendiri, melainkan juga pada lingkungan serta proses tempat produk dibuat.
5 Komponen Utama GMP
Dalam definisi GMP, 5 komponen utama GMP atau yang biasa disebut 5P merupakan konsep yang dipinjam dari kategori GxP yang lebih luas. 5P ini juga membantu organisasi mematuhi standar yang ketat di seluruh proses produksi. Komponen 5P yang dimaksud di sini adalah people, products, procedures, processes, dan premises. Berikut adalah penjelasannya.
1. People
Semua ‘people’ (orang) atau karyawan diharapkan untuk mematuhi peraturan serta proses manufaktur secara ketat. Kini, pelatihan GMP wajib diikuti oleh semua karyawan. Ini bertujuan agar para karyawan memahami sepenuhnya tanggung jawab dan peran masing-masing.
2. Products
Fokus utama GMP adalah products atau produk. Semua produk harus menjalani perbandingan, pengujian, serta jaminan kualitas yang berkelanjutan sebelum akhirnya didistribusikan kepada konsumen.
3. Processes
Processes atau proses merupakan bagaimana segala sesuatunya dilakukan dalam bisnis serta memasukkan kepatuhan dan kualitas ke dalam bagaimana bagaimana proses dirancang merupakan landasan kepatuhan dari GMP. Produk harus didokumentasikan dengan jelas, baik, dan konsisten, serta didistribusikan kepada seluruh karyawan.
4. Procedures
Procedures atau prosedur merupakan seperangkat pedoman untuk menjalankan proses penting. Prosedur berkaitan dengan pentingnya menyusun serta mendokumentasikan operasi dengan benar untuk memastikan GMP yang baik dapat tertanam di mana-mana. Setiap penyimpangan yang terjadi dari prosedur standar harus segera diselidiki serta dilaporkan.
5. Premises
Premises atau tempat sangat penting karena merupakan ruang fisik di mana semua hal ini berlangsung. Hal-hal utama yang harus dipertimbangkan dalam kategori ini adalah akses, higiene, kebersihan, dan ketertiban. Tempat harus selalu menjaga kebersihan serta semua peralatan harus ditempatkan dan disimpan dengan benar untuk menghindari kontaminasi silang, kecelakaan, dan bahkan kematian, serta untuk menghasilkan hasil yang konsisten.
Demikianlah tentang definisi GMP. Pentingnya GMP tidak dapat dilebih-lebihkan. Kesalahan yang terjadi dapat mengakibatkan konsekuensi yang serius, termasuk dengan tanggung jawab hukum untuk produsen. Oleh sebab itu, menggunakan sistem ERP dalam GMP dapat memudahkan, mengurangi, serta meminimalisir risiko yang dapat timbul di masa mendatang.